Berdoa adalah hal yang udah gak asing lagi bagi setiap orang, terutama orang Kristen. Dari kecil kita udah diajarkan untuk berdoa pas bangun pagi, sebelum makan, sebelum exams, dan sebelum tidur. Tidak hanya dikalangan orang Kristen, berdoa itu juga wajar dilakukan oleh semua orang bahkan oleh orang atheist sekalipun, tetapi kalo kita pikir lebih dalam lagi, kadang-kadang kita berasa doa hanyalah sebuah rutinitas yang sepantasnya dilakukan oleh orang Kristen. Tetapi kita kurang begitu mengerti sebenernya apa itu doa? Kenapa sebagai orang Kristen kita berdoa? Dan kenapa seringkali kita berhenti berdoa?
Nah kali ini, saya mau memberikan review buku yang berjudul “Prayer and the Voice of God”, buku ini ditulis oleh dua hamba Tuhan bernama Phillip Jensen dan Tony Payne. Dari buku ini mereka ingin menyampaikan kebenaran penting dari Firman Allah (Alkitab) untuk membantu pembacanya bertumbuh dalam pengetahuan mereka tentang Allah dan pentingnya doa dalam hubungan kita dengan Allah.
Buku ini ditulis dalam bahasa Inggris akan tetapi buku ini worth banget untuk dibaca karena buku ini ditulis in a simple English. Penulis buku ini memulai bukunya dengan menjelaskan apa itu doa, which is “asking God for things”, ketika kita melihat definisi doa tadi, God seems to be the foundation of our prayer so the writer describes five important aspects of God which are
-
the able God (Dia adalah Allah yang Sanggup)
-
the fatherly God (Dia adalah Allah Bapa)
-
the speaking and listening God (Dia adalah Allah yg berbicara dan mendengar)
-
the holy God (Dia adalah Allah yang suci)
-
the merciful God (Dia adalah Allah yang penuh belas kasihan)
From here the answer to the simple question of “Why pray?” is because God allows us to, because we must, because we are commanded to and because of God’s promise that He will hear and answer them.
Chapter selanjutnya membahas bagaimana kita sebagai orang Kristen yang sudah mengetahui janji-janjiNya dan perintahNya untuk berdoa tetap tidak rindu untuk berdoa, sebenarnya apa sih penyebabnya? Buku ini juga membahas bagaimana seharusnya sikap kita tentang doa, bukan untuk berharap mendengar suara Allah, tetapi untuk meresponi perintah Allah. Di buku ini juga membahas pertanyaan seperti kenapa kita sebagai manusia berdosa seringkali tidak termotivasi untuk berdoa.
Alasan kenapa kita seringkali ga termotivasi diantaranya,
- Karena kita mempunyai pandangan yang salah tentang Allah
Seringkali kita sebagai manusia kita meragukan Allah, kita ragu-ragu apakah Allah yang kita sembah bener2 bisa mendengar doa kita, atau kita juga seringkali ragu-ragu kalo Tuhan benar2 mampu untuk melakukan sesuatu didalam dunia ini untuk menjawab doa kita, tetapi pandangan ini adalah pandangan yang salah karna di surat Korintus dan Ibrani tertulis kalo Allah kita adalah Allah yang berkuasa dalam segala hal. Apalagi di jaman sekarang ini dimana teknologi sudah berkembang, dimana penyakit sudah lebih mudah disembuhkan, hidup lebih enak dan gampang, kita sering lupa kalo ada Tuhan yang berkuasa atas semua hal ini. - Karena kita mempunyai pandangan yang salah akan HUBUNGAN kita dengan AllahHubungan kita dengan Allah didasarkan oleh hati yang percaya (Trust)dan kita percaya karna Tuhan adalah Allah yang dapat dipercaya dan setia akan janjiNya. Kita juga percaya kalo FirmanNya benar dan Dia akan mengampuni segala dosa kita. Doa itu adalah ekspresi dari sikap percaya kita kepada Allah. Namun seringkali, oleh karna dosa, kita seringkali justru berhenti berdoa padahal ketika kita berdoa memohon ampun kepadaNya, Dia adalah Allah yang setia dan adil. Selain itu, kita juga sering berpikir kalo Tuhan mendengar doa kita ketika Dia mengabulkan apa yang kita minta, dan ini adalah sikap yang salah, karena Tuhan kita bukan dewa yang mengikuti apa yang kita mau dan itu bukan sikap yang benar dalam berhubungan dengan Dia.Hal lainnya yaitu feeling kita. Seringkali kita mengunakan perasaan hati kita untuk menilai tingkat kedekatan kita dengan Allah. Kita harus ingat kalau kedekatan kita dengan Allah itu didasari oleh sikap percaya (trust) dan sikap percaya itu bukan didasari oleh seberapa kuat feeling kita terhadap sesuatu, tetapi whether what we trust is trustworthy.
- Allah, setan dan doa
Setan adalah musuh kita yang paling besar, dia paling pintar berdusta dan menginginkan kita untuk percaya akan kebohongannya. Yakobus 4:7-8 berkata “Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu. Tahirkanlah tanganmu, hai kamu orang-orang berdosa! dan sucikanlah hatimu, hai kamu yang mendua hati!” Seringkali Iblis mencobai kita dengan kesibukan2 duniawi yang membuat kita jauh dari Allah, ketika kita sadar bahwa kita terlalu sibuk untuk berdoa, bertobatlah dan bawa pergumulanmu di dalam doa.
Personally, saya merasa buku ini mengubah cara pikir saya tentang doa, dengan referensi alkitab yang tepat dan jelas, buku ini menunjukan kalo berdoa itu is “all about relationship between you and God, there is no special chants or tricks, We simply need to think rightly about God, about how He communicates with us and how we communicate with Him, so that we might then act in a way that pleases and glorifies Him.”
Saya mau menutup review saya kali ini dengan sebuah ayat alkitab yang diambil dari Matius 7:7-11,”Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti,atau memberi ular, jika ia meminta ikan? Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”
Biarlah ketika kita berdoa, kita boleh terus mengingat kalo Allah Bapa kita di Surga akan memberikan kita yang terbaik seturut kehendakNya dan ketika kita percaya akan hal itu biarlah nama Tuhan sendiri yang dipermuliakan, Amin!